Senin, 28 Oktober 2013

never forget to say, Alhamdulillah

Ga tau dari kapan mulai menjadi pengagum malam.
Yang jelas malam itu indah meski ga seanggun senja , malam itu eksotis. Dia punya cara sendiri untuk memanjakan pengagumnya. Memberikan balutan indah yang setiap orang enggan melepasnya.
Di dalam malam, saya tidak harus menjaga imej menjadi seorang wanita untuk sekedar menangis. Saya bisa menjadi seorang balita atau siapapun ketika menangis didalam malam.
Tak harus lelah saya mengeluh di dalam malam.
meminta, memohon apapun yang saya inginkan pada Sang Maha Pencipta
Mengadukan atas segala pencapaian yang telah gagal diperoleh
Memohonkan ampun atas semua kesombongan ketika masih berselimutkan siang
Tak ada jarak antara hati dan pikiran untuk menuju kepada Sang Pemilik, sehingga ucap syukur dan terimakasih seperti cepat tersampaiakan tanpa ada calo yang menyampaiakannya
Diri yang kelam oleh dosa,
Kecil oleh kedigdayaan siang,
Tak berarti apapun ketika sedang bersimpuh di hamparan permadani malam
Sejuta kesempatan, pintu dari segala pintu akan serentak menolak kuncinya,
membukakan bagi para pengagum malam mencari siapa tuannya.
Bukan hanya mereka yang  terbalut anggun dalam mimpinya,
bersimpuh tulus di kaki langit,
menjajakan keindahan dipinggir jalan,
melainkan untuk binatang legam, kecil dan terkucil pintu malam selalu terbuaka untuk mereka.
Di bawah malam sepertinya semua akan menjadi mudah, lantas ketika fajar datang sejuta kebaikan dunia dan seisinya pun segera datang, menyambut para penakluk malam menyempurnakan kemenangannya…
Selamat waktu fajar, selamat menikmati hidangan dunia beserta seisinya