Cicalengka,
Kota perbatasan yang hampir tiap tahun
dilewati berjuta pemudik, tak terkecuali aku...
Bawaannya males dan galau kalau udah denger
kata Cicalengka. Malesnya, bakal tercemplung menjadi bagian dari beratus deret
kemacetan. Galaunya, cicalengka itu di ibaratkan sebagai pintu gerbang, disitu
tempat keluar dan masuk apapun itu termasuk cerita. Aaaaaargh susah untuk
diceritakan
Tapi itu kisah cicalengka dulu, tidak untuk
hari ini, mmmm 2 bulan kebelakang dan seterusnyaa :D
Tanya kenapa? Itu karena Dampit, siapa
Dampit? Dampit adalah bagian dari Cicalengka..
Pulang mudik kemaren, bahagia banget bisa
lewat jalanan Cicalengka lagi. Rasanya ada yang menari-nari di dalam perut. ada
bahagia yang tertahan, pengen teriak-teriak sambil loncat-loncat kalau itu
bisa. Terlebih ketika melihat gundukan tanah gersang yang menjulang diantara
yang lainnya, Ya Allah bukit itu, tempat itu dan jalanan ini kampung halamanku
yang selalu dirindu *1 bulan yang lalu
Sudah 2 bulan lebih meninggalkan Dampit,
tapi rasa dan aura Dampit masih bahkan sangat terasa sampai detik ini. Ketika
bangun tidur, mau mandi, selesai makan, ketika malam datang hingga kembali mau
tidur. Bayang-bayang keluarga baru itu masih terlihat jelas di depan mata..
Sekarang hanya bisa diam sambil sesekali
membuka kembali album yang pernah tertorehkan. Ada senyum tulus, tawa pedas,
harap yang berbungkus tangis, dan sayang *wahh??? Yappp, ii menyayangi mereka
:D
Sempat terasa dan merasa persaudaraan kita
telah berahir ketika resepsi perpisahan itu usai. Tapi bagi ii pernyataan itu
salah besar. Sepele banget, hanya karena masalah revisi laporan KKN hari ini..
Diantara ke 9 anggota yang lain, bisa
dikatakan rumah ii paling jauh terlebih posisi ii hari ini ada di soreang
*boleh anda bayangkan. Jadi untuk sekedar kerja kelompok saja luar biasa
menggalaukan. Laporan kita bermasalah, jadi kita masih wajib buat kerja kelompok.
Lebih menggalaukan lagi ngerjainnya di rumah Ami di Negeri Cikancung. Ii tau
ada negeri Cikancung ya dari ami ini pas KKN. Dan ternyata boss, jalan
alternatif yang tiap mudik dilewati itu namanya cikancung, ohhh....
OK. Kembali ke mengerjakan tugas. Beberapa kali
ke rumah ami dalam beberapa hari berturut-turut tidak menjamin ii hapal jalan
kesana sendirian, jalan ke rumah (Dayeuhkolot) aja perlu waktu 3 bulan
menghapal.. Tak ada yang bisa diajak kompromi di rumah, semua orang sibuk
dengan urusannya masing-masing. Teman yang lain mengijinkan ii buat ga hadir
dengan alasan geografis, tapi ternyata hasrat hati buat bisa kumpul bareng
mereka lagi ternyata lebih besar daripada jarak Soreang-Cicalengka ehh
Cikancung. Serasa ada yang menggerakan, langkah pun jadi terasa ringan.
Ternyata, mengerjakan bersama itu lebih
indah dan terasa ringan. Saran sana sini ahirnya selesai sudah laporannya.
Jadi, yang dibutuhkan dalam hidup
berkelompok atau berkomunitas atau apapun itu bukan hanya persoalan ketepatan
dalam pemecahan sebuah permasalahan melainkan bagaimana kita bisa melalui
tahapan-tahapan selangkah demi selangkah secara bersama-sama dan tepat pula.
Bukan suatu masalah besar persoalan itu tak terpecahkan, nilai yang paling
unggul adalah kesetiaan dan kekompakan untuk bisa menghadapinya bersama-sama.
Kalian, sekali lagi mengajarkan pelajaran
hidup baru lagi buat ii. Hari ini jujur, ii bahagia seharian bisa bersama
kalian. Bahagianya banget. Tak masalah ii harus meninggalkan rapat, toh rapat
bisa setiap sabtu. Tapi bisa bercanda dengan kalian tak tentu setiap hari
sabtu.
Apapun yang akan terjadi nanti, di fikir
nanti saja. Yang terpenting adalah kita fikirkan hari ini, buat hari ini
menjadi hari terbaik dalam hidup kita. Untuk hari esok, kita fikirkan setelah
hari ini usai. Rencanakan pula hari esok akan lebih baik dari hari ini. Hidup
ini hanya sekali Boss, jangan di bikin pusingggg.
Keyakinan ii semakin kuat. Ternyata
kebersamaan kita tak sebatas habis kontrak rumah Bibinya Daus dan Kontrak KRS
saja, tapi untuk selanjutnya. Semoga kalian juga berfikir seperti itu juga....
:D
Hari ini indah tak sebatas ketemu kalian
aja, tapi senja sore ini pun begitu menawan. Sang surya sempurna terlihat
jingga mengantar ii sampai depan pintu rumahh. I like it..
# Ami makasih udah mau jemput ii.. Ulill,
Mpit makasih udah bikkin ii ketawa bahagia.. Udje, ga boleh bete ya kalo lagi
barengg, udje gak asik ah kalo lagi bete.. Nanda, hari ini belajar sikap judes
baru lagi dari kamu, makaaaciiih.. Borii, maksih jadi orang pertama yang mau
denger ketawa atas kekonyolan diri ii hari ini, hahaa malu.. Mpah, kau masih
seperti yang dulu. Dan tadi pas lagi nyeritain kejadian di LPPM serasa kaya
yang di dampit loh, Mpah jadi nara sumber utama karena ngomong sendirian dan
kita nonton. Bedanya kalau di dampit, Mpah berdua sama epul. Hehehee :D V