Kamis, 31 Oktober 2013

Diantara hitam dan putih, masih ada abu-abu. Bross favorit selama PPL, sampai hari ini. Ahirnya harus segera pensiun juga, mungkin

Seperti ketika 2011 belum berahir



Sejak ahir tahun itu komitmen untuk bisa berdiri di kaki sendiri sudah bulat. Tinggal sedikit membungkusnya dengan ikhtiar, ikhlas dan sabar.
Bukan suatu kemunafikan ketika ahir 2011 berjalan beranjak meninggalkan realita menuju kisah hari ini masih sangat banyak kurva naik dan turun atau tetap pada titik equilibrium hati. Ketika kurva hati sedang jatuh pada harga dan titik terendah, sepertinya dunia hanya memiliki satu warna dan tidak bercahaya, semua tentang hitam.
Hari ini pada musim ini, hati dan tekad saya telah bersatu untuk bangkit. Dari titik equilibrium itu perlahan sudah berjalan naik menuju titik lebih baik.
Mata tidak bisa berbohong ketika dia menginput sesuatu. Hati menjadi ikut sakit, otak tidak mau diam mata yang sudah ditundukan rasanya enggan dibohongi untuk tidak melihatnya.
Kenapa harus datang ketika semuanya sedang menanjak naik?
Semua semua ini tidak ada yang kebetulan. Allah telah merencanakan semuanya.
Meski dia bukan raga aslimu tapi sosok pribadimu hadir padanya.
Saya tau konsekwensi itu. Bahwasnya tidaklah halal memiliki yang bukan haknya.
Saya tidak ingin memiliki anda. Melainkan anda adalah cerminan dari sebuah ciptaan Tuhan yang dahulu selalu saling berkirim doa setiap malam.
Bantu saya untuk tetap menunduk dan berlari melanjutkan jalanku puncak.
Jika Sayidina Umar tidak mau berjalan dibelakang wanita karena lebih mengerikan dibanding dengan berjalan dibelakang seekor singa, maka saya enggan untuk duduk dibelakangmu karena kau akan mengingatkan otak untuk kembali pada dekade 2011. Itu lebih mengerikan dari seekor singa. Dia adalah masa kegelapan :'(




Jika ini ikhlas, cukup saja hati yang tau. Tidak usah orang lain tau. Volunteer itu tidak memilih tuannya. Tapi hati yang mengabdi pada tuannya :)

Senin, 28 Oktober 2013

Jeje aku udah espede

Gelar memang bukan segalanya. Pohon kelapa masih bisa tumbuh di pantai kok meski pak beye ga punya gelar, hhe joke..
Tapi udah beda judul ketika sebuah proses telah ditempuh pada masa yang tidak singkat, 4 tahun bahkan lebihnya banyak. Gelar adalah tujuan ahir yang sangat wajib sebagai konpensasi atas waktu.
26 Oktober, my jeje punya nama baru Syifa Zulfa Hanani, S.Pd. Pokonya harus segera nyusul juga. Gaspol buat dapetin 3 huruf di belakang nama.
Sri Agus Supriani, S.Pd coming soon, aamiin Ya Rabb

memaknai sumpah pemuda dengan cara sendiri, selamat menjadi pemuda!!!!

setelah Alif akan ada Ba', setelah huruf A pasti ada B, karena sebelum 2 pasti akan ada satu_

kalo gak salah hari ini adalah hari sumpah pemuda. Janjinya para pemuda hebat hebat untuk Indonesia, apapun kondisinya yang mereka ingin cuma Indonesia.
Dan hari ini, para pemuda-pemudi Indonesia sudah sepantasnya mengikuti jejak para pendahulunya itu. Saya punya cara lain untuk memaknai Sumpah pemuda hari ini.

Semangat juga yang hendak menunaikan separuh kewajiban anak terhadap orangtua untuk menanggalkan gelar pelajar dan menambahkan 3 huruf atau lebih di belakang namanya.
Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan. Dan ilmunya dapat bermanfaat bagi orang lain.

Semangat menjadi sarjana, selamat Hari Sumpah Pemuda 

never forget to say, Alhamdulillah

Ga tau dari kapan mulai menjadi pengagum malam.
Yang jelas malam itu indah meski ga seanggun senja , malam itu eksotis. Dia punya cara sendiri untuk memanjakan pengagumnya. Memberikan balutan indah yang setiap orang enggan melepasnya.
Di dalam malam, saya tidak harus menjaga imej menjadi seorang wanita untuk sekedar menangis. Saya bisa menjadi seorang balita atau siapapun ketika menangis didalam malam.
Tak harus lelah saya mengeluh di dalam malam.
meminta, memohon apapun yang saya inginkan pada Sang Maha Pencipta
Mengadukan atas segala pencapaian yang telah gagal diperoleh
Memohonkan ampun atas semua kesombongan ketika masih berselimutkan siang
Tak ada jarak antara hati dan pikiran untuk menuju kepada Sang Pemilik, sehingga ucap syukur dan terimakasih seperti cepat tersampaiakan tanpa ada calo yang menyampaiakannya
Diri yang kelam oleh dosa,
Kecil oleh kedigdayaan siang,
Tak berarti apapun ketika sedang bersimpuh di hamparan permadani malam
Sejuta kesempatan, pintu dari segala pintu akan serentak menolak kuncinya,
membukakan bagi para pengagum malam mencari siapa tuannya.
Bukan hanya mereka yang  terbalut anggun dalam mimpinya,
bersimpuh tulus di kaki langit,
menjajakan keindahan dipinggir jalan,
melainkan untuk binatang legam, kecil dan terkucil pintu malam selalu terbuaka untuk mereka.
Di bawah malam sepertinya semua akan menjadi mudah, lantas ketika fajar datang sejuta kebaikan dunia dan seisinya pun segera datang, menyambut para penakluk malam menyempurnakan kemenangannya…
Selamat waktu fajar, selamat menikmati hidangan dunia beserta seisinya

Jumat, 25 Oktober 2013

k a o s b e l a n g



Tidak semua kata dapat dideskripsikan kedalam sebuah kalimat sempurna, just kaos belang



Kamis, 24 Oktober 2013

Ini kamis, dan besok jumat. Rasanya pengen sekali kembali merasakan jumat yang bener bener barokah di banjarnegara dan sore ini buka bareng bareng dengan menu jus jambu yang selalu dan selalu terlalu manis. Itu sih efek yang bikinnya kayanya. Hhe.. Kangen kalian

Dominique Willem Berretty (1890-1934)


Dominique Willem Berretty adalah seorang keturunan Jawa dan Italia, putera Dominique Auguste Leonardus Berrett' dan Ibu DW. Berrety yang tak lain adalah seorang wanita Jawa bernama asli Marie Salem pengusaha dan pemilik sekolah swasta keturunan Italia. Willem Barrety lahir di Hindia Belanda pada tanggal 20 November 1890.
Pada tahun 1910, Berretty mulai berkarier sebagai korektor di Bataviaasch Nieuwsblad dan tak lama kemudian menjadi reporter kota. Sejak sekitar tahun 1915, ia bekerja juga sebagai redaktur Java Bode di Batavia (kini Jakarta). Pada tanggal 1 April 1917 di Batavia, Berretty mendirikan Algemeen Nieuws- en Telegraaf Agentschap (ANETA) dengan uang pinjaman. Pada masa inilah, teknik pengiriman berita via telegraf tiba di Hindia-Belanda, yang sangat bermanfaat dalam perdagangan Nusantara-Belanda. Melalui kenalannya, Berretty mengetahui jaringan telegrafi dunia dan korespondensi yang lebih cepat dibandingkan pesaingnya dengan informasi yang disampaikan.
Pada pertengahan tahun 1919, Berretty mengambil alih 2 perusahaan saingannya, sehingga menjadikan ANETA perusahaan monopoli berita di Hindia-Belanda. Dengan surat-surat kabar Hindia-Belanda, ia menandatangani kontrak untuk menjamin penyamnpaian berita telegraf dengan tarif tetap. Kemudian, ia menjaga berita di koran agar pemerintah kolonial tetap baik citranya dan ia memelihara hubungan baik dengan pemerintah. Hal itu membawa kesuksesan dan monopoli itu membawanya menjadi orang kaya dan menjadi selebriti saat itu. Ia populer dengan julukan "raja rumor dari Bandoeng". Ia memiliki kantor besar di Weltevreden (sekarang Lapangan Banteng), Batavia. Atas kesuksesannya itu banyak jurnalis dan politisi tidak senang hati dengan monopoli yang dilakukannya, termasuk Gubernur Jenderal Hindia Belanda B.C. de Jonge.
Karena jaringan komunikasi bertambah cepat dan banyak, ia kehilangan monopoli pada tahun 1920-an. Kemudian terjadi kecemburuan. Akibat kritikan yang terus mengalir, ia melancarkan tindakan perlawanan melalui De Zweep pada tahun 1920. Harian tersebut memuat "pesan memukul" dan harus mengirimkannya pula ke harian-harian lainnya, atau tidak akan menerima berita lagi. Setelah gagal, ia membeli harian tersebut, dan dijalankan sebagai D'Orient, mingguan bergambar yang agak lebih lunak. Monopoli informasinya menyebabkan diadakannya penyelidikan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1930, dan menemukan adanya penyalahgunaan wewenang. Hal tersebut merusak citra Berretty.
Di awal tahun 30an seluruh dunia mengalami krisis ekonomi global. Namun Berretty justru membangun villa yang cukup mahal  pada saat itu. Pada bulan Oktober 1932-Maret 1933, ia membangun Villa Isola di Bandoeng, yang di masa tersebut merupakan puncak modernitas. Bangunan tersebut dirancang oleh Wolff Schoemaker, dan dana pembangunannya yang sebesar Æ’500.000 (setara Rp250.000.000.000,-) berasal dari Jepang, yang pada tahun-tahun tersebut mulai menunjukkan tendensi menjajah daerah-daerah sekitarnya dengan menjalin hubungan dengan Berretty melalui hubungan komunikasi antara Jawa-Jepang. Sumber lain dananya diduga berasal dari korupsi, mengingat ekonomi zaman itu yang tengah depresi.
Pembangunan Villa Isola adalah pembangunan yang sangat spektakuler pada masa itu di Hindia Belanda. Pembangunan yang memakan waktu "hanya" tujuh bulan dengan mengerahkan 700 orang pekerja. Menurut saksi mata, Abah Uha (saksi mata pembangunan) pernah beberapa kali melihat "mister Bareti" mengontrol pekerjaan pembangunan villanya tersebut. Menurut Abah Uha, Berretty adalah seorang yang sangat ramah, menyapa para pekerjanya tanpa mendiskriminasikan mana bule, mana pribumi. Mungkin juga karena Berreety setengah Italia setengah Jawa, sehingga ia mempunyai rasa sebagai bangsa negeri ini separuh hatinya.
Berretty hanya bisa menikmati tempat tinggal barunya selama setahun. Dalam perjalanan pulang dari Amsterdam ke Batavia, ia tewas saat Douglas DC-2 Uiver dari KLM yang ditumpanginya jatuh di dekat perbatasan Suriah-Irak, tak jauh dari kilang minyak Ruthbah pada akhir tahun 1934. Ia dimakamkan di pemakaman Inggris di Baghdad.
Berretty menikah 6 kali dan memiliki 3 orang anak. Pada tahun 1934, ia menjalin asmara dengan salah satu puteri Bonifacius Cornelis de Jonge, Gubernur Jendral yang sedang berkuasa saat itu. Sayangnya, hubungan tersebut tidak direstui oleh sang ayah, yang memang tidak menyukai Berretty karena monopoli yang dijalankannya di ANETA.
Ada beberapa patah kata menarik dari sambutan yang dilontarkan oleh Berretty, bahwa ia sangat mencintai negeri ini, dan akan menetap selamanya di Hindia Belanda. Ia juga menegaskan kepada para tamu, bahwa ia tidak akan pindah ke negara manapun juga, dan akan terus memimpin dan membesarkan Aneta menjadi agen pers yang ternama.



Sumber bacaan:



Selasa, 22 Oktober 2013

Demons-Imagine Dragons, lagi jadi OST banget :)



When the days are cold
And the cards all fold
And the saints we see
Are all made of gold

When your dreams all fail
And the ones we hail
Are the worst of all
And the blood’s run stale

I wanna hide the truth
I wanna shelter you
But with the beast inside
There’s nowhere we can hide

No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide

Curtain’s call
Is the last of all
When the lights fade out
All the sinners crawl

So they dug your grave
And the masquerade
Will come calling out
At the mess you've made

Don't wanna let you down
But I am hell bound
Though this is all for you
Don't wanna hide the truth

No matter what we breed
We still are made of greed
This is my kingdom come
This is my kingdom come

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide

They say it's what you make
I say it's up to fate
It's woven in my soul
I need to let you go

Your eyes, they shine so bright
I wanna save that light
I can't escape this now
Unless you show me how

When you feel my heat
Look into my eyes
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide
Don’t get too close
It’s dark inside
It’s where my demons hide
It’s where my demons hide

2:164

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar dilaut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi setelah (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, semua itu sungguh, merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti"

Selamat waktu Dhuha