Jumat, 21 Oktober 2011

IPM VS IMM=AKU CINTA KAMU #lebai!!!

Ini foto ii pas di IPM (kiri) dulu lucu ya,,, inget banget dulu foto ini diambil pas akhir kelas XI Aliyah. Pagi-pagi lagi beberes bekas kegiatan Follow Up TM 2 semalem di Panti Asuhan Muhammadiyah Blambangan. Kalo gak salah ini diambil pake kamera HP Mas Agung, soalnya ii nemu di Blog IPM kemaren2. Kalo gak nemu foto ini di blog ii juga udah lupa sebenernya kalo dulu pernah di foto pake jas IPM. Keliatan banget dari bangun tidur belum sempet cuci muka, langsung nyiapin sarapan dan beberes.
Itu jas IPM satu-satunya yang kita punya, dan sebenernya juga bukan jas IPM tapi malah jas parpol yang lebih mendekati jaster UNNES kalo gak UI. Critanya, pas mau MUSYWIL di Solo kita gak punya jas banget, karena jas IPM yang dulu2 biasanya pada dibawa sama senior2 jadi ya ii akalin aja jas parpol dengan di temple logo IPM di dada. Ya apa boleh buat, toh budi yang mau dateng waktu itu juga gak keberatan. Bodornya lagi, logo IPM nya juga salah, paraaaaaaaaaaaaaaaaah!!!!!!!
Yang kanan, ini pake jaket IMM yang kegedean. Gambarnya diambil pas acara pelantikan DPD IMM JABAR 2011-2012 di Ciamis. Dan kalo gak salah pula, diambil pake kamera BB Yeye soalnya ii dapet dari Yeye. Gak lucu, dan gak menarik pula. Tapi bangga aja bisa foto pake jas merah di depan logo IMM. Aura semangatnya jadi membara, hihihi..
Kapan ya bisa foto pake seragam NA???




S E M A N G A T !!!!

18 Oktober 2011
Hari ini kuliah metlit ga nyampe beres, sebelum jam 9 bapak udah mengakhirinya. Niatan awal mau ke WG nganterin buku ke sekre FUPMI, tapi mendadak males gada temen di WG soalnya. Jadi ya balik aja, lumayan laper juga plus pengen ngerasain gimana sih rasanya nyampe rumah cepet, hehehe.
Tadi pas naik angkot Banjaran di Tegalega sempet bareng sama kakek-kakek rada aneh. Duduknya seenaknya sendiri kaya di mobil pribadi, bajunya compang camping trus bawa tas lusuh mirip pengemis dan di pojokan deket tempat duduknya ada tongkat rotan yang atasnya melengkung mirip gagang payung, sempet mikir kalo bliau itu tunanetra tapi mungkin bliau lagi tidur. Wallahu a’lam bliau seorang pengemis atau bukan, tapi ini hanya praduga saja. Dan ternyata bliau beneran seorang tunanetra, melihat keadannya hati sempet trenyuh. Giginya sudah tak lengkap, mungkin tinggal 4 biji saja yang tersisa, kulitnya sudah sangat keriput, rambutnya juga putih semuanya. Sedih ngeliatnya ketika bliau mengeluarkan sepotong roti dari dalam tasnya, bliau makan dengan sembunyi-sembunyi seolah-olah ingin orang lain tak tahu kalo dia sedang makan roti, hanya dua sobekan saja bliau makan dan selebihnya disimpan kembali kedalam tas.
Entah kemana tujuan bliau, tapi ketika sudah di daerah pabrik ceres beliau mengeluarkan uang sekitar 4rb yang bentuknya recehan Rp 500 semua, dan menghitung sembunyi-sembunyi pula.
2 tahun kebelakang bisa dikatakan ii akrab dengan penyandang tunanetra, tak habis fikir disisi lain ii mengenal sosok tunanetra yang begitu hebat, pandai, jenius, brilian, religi dan mendunia namun di sisi lain ii melihat sosok tunanetra sebagai sorang peminta-minta di pinggir jalan yang menunggu belas kasihan dari para pengendara kendaraan dengan mengandalkan kekurangannya itu dan masih banyak lainnya. Tak bisa dipungkiri hati ini sungguh miris melihatnya. Apakah mereka sudah benar-benar tidak mampu bekerja lagi dengan menggunakan kedua  tangan  yang dimiliki? Bagaimana dengan keluarga mereka? Bukankah Tuhan memberikan kemampuan kepada hambaNya itu semua sama? Tak dibedakan, dan mengkaruniakan kepada kita semua sebuah otak untuk berfikir? Mungkin nasib yang membawa mereka yang kurang beruntung ke dalam keadaan yang sekarang, tapi asalkan kita tahu yang membawa nasib hidup kita adalah diri kita sendiri. Allah hanya menentukan desain hidup kita saja, sedangkan yang berhak mewujudkan sebuah realita kehidupan berikut keadaan kita ya kita sendiri, semuanya berbalik pada diri kita.
Sering  ii melihat seorang tunanetra yang berprofesi layaknya manusia yang bisa melihat, seperti menjadi tukang tambal ban, pemeras aren, penadah getah, tapi sering ii jumpai pula ada seorang tunanetra yang tiap pagi menadahkan kaleng didepan pabrik, tak dapatkah dia mendengar dan mencontoh semangat kawannya yang sesame tunanetra dalam memandang hidup? Hidup itu bukan untuk meminta selamanya, meskipun kita buta. Tapi hidup itu bagaimana kita dapat memberikan yang terbaik untuk diri kita ataupun orang lain semampu kita. ya meskipun kita belum bisa memberikan sesuatu bagi orang lain tapi setidaknya kita memberikan sesuatu yang sangat berharga buat hidup kita, yaitu semangat. Memandang hidup adalah sebuah perjuangan hingga saatnya tiba, ketika Tuhan menginginkan kita pulang kita akan menyandang gelar pahlawan. Pahlawan bagi jasad kita, yang selalu memberikan yang terbaik dalam hidup serta sebuah emosi yang memancarkan energy positif di dalam hidup
Sedikit kata-kata ringan yang lumayan menyentil telinga kita “rajin-rajinlah mendekat ke Allah, Allah pasti akan salurkan energy positif ke kita dan mudahkan masalah kita..”(ini kata-kata adek ii)
S E M A N G A T ! ! ! ! ! !

Kamarku Istanaku


Jika Pepatah Arab mengatakan baiti jannati, rumahku adalah surgaku maka sekarang ii juga bisa bikin jargon Kamarku Istanaku, co cweet kan??? J
Yup dikamar mungil yang ukurannya tak lebih dari 2x3m ini semua hal bisa ii lakukan. Menimbun, menyanyi, menangis, tidur dan dengan setianya kamar mungil ini menemani ii begadang tiap malam entah itu mengerjakan tugas, yang lagi menerima kutukan gak bisa tidur semalaman alias insomnia akut ataupun sekadar memainkan jari manja diatas tuts keaboard.
Dan ini secuil kisah tentang kamar ii…
Ayah suka bilang “kamar kecil tapi seperti kantong Doraemon, semua ada semua masuk”. Ya itu memang kenyataannya. Ii selalu membawa benda apapun yang dianggap menarik masuk ke kamar. Gunting-gunting artikel atau gambar-gambar lucu di Koran, majalah, Koran, buku2 dan membiarkanya berserakan menghiasi lantai kamar begitu saja. Dulu, ketika masih tinggal di Banjarnegara ii di berikan kamar yang lumayan luas dan nyaman oleh alm. Pakdhe. Sebagian dindingnya terbuat dari kayu, itu agar udara kamar terasa hangat karena udara disana lumayan dingin, satu lemari baju, tempat tidur etnik dan seperangkat meja belajar. Itu sudah cukup mengundang kejahilan ii. Kutukan insomnia ii dateng sejak kelas 6 SD, dan saat-saat itulah ii gunakan waktu kutukan malam untuk menulis-nulis puisi, menggambar pake cat air, baca majalah dll. Alhasil subuh-subuh kamar ii sudah seperti kapal pecah, dan ii tinggalkan begitu saja tanpa pernah merapihkannya. Namun ketika soreharinya ii pulang sekolah, dengan kondisi badan yang teramat lelah kamar sudah dalam keadaan rapih seperti istana. Wangi, kertas-kertas, majalah, buku gambar, baju kotor, tak satupun berani menampakan diri. Itu semua hasil kerja malaikat hidupku, neneku tersayang. Dengan penuh kasih, melihat kamar cucu kesayangannya berantakan beliau tak tega. Semua rapih semua wangi, tapi dengan tak tau diri tiap malam selalu ii ubah menjadi kapal Jack sparrow dalam waktu sekejap, astaghfirullah semoga Allah mengampuni dosa ii dan memberikan pahala buat mbah ii.
Pernah suatu saat ketika ii sakit, kamar yang dindingnya penuh coretan cat air itu terasa seperti kamar putri salju di dongeng. Begitu hangat dan wangi, nenek sengaja mendisain khusus buat ii yang sedang sakit, dan saat itulah ii mulai mencintai kamar ii, dengan tidak hanya mencorat-coretnya tapi juga merawatnya.
Dan sekarang,,,
Tak satupun orang dirumah yang peduli dengan kamar ii. Mau berantakan atau kotar masa bodo. Cuma si ayah aja yang sesekali mengepel lantai dan merapihkannya. Ii punya kesempatan satu minggu untuk membuatnya berantakan, tapi hanya punya satu kesempatan untuk merapihkannya yaitu pas akhir pecan, itu juga kalo lagi gak males, kalo lagi pemalasan ya terpaksa harus berdiam diri di kamar yang mirip kapalnya captain Jack :D
Di kamar mungil ini, ii bisa lakukan segala hal yang ii mau. Ngerjain tugas, makan, nonton film, melamun, begadang, menangisi hidup, curhat ke temen, mengadu ke Allah, OL meskipun sinyal gak betah dikamar dan masih banyak lagi. Kamar ii yang sekarang dengan yang dulu tak berbeda jauh, hanya ada kasur yang super empuk dan nyaman beud, lemari baju, meja belajar yang ditumpangi computer kesayangan dan 3 buah tumpukan dus besar. Tak banyak buku yang bisa dilihat dikamar ii yang sekarang, berbeda dengan kamar yang dulu. Jika dulu disetiap sudut kamar sampe-sampe tempat tidur juga penuh dengan buku-buku, sekarang hanya terlihat 6 buah buku di meja, 2 buah kamus , 4 buah buku temen yang belom sempet ii balikin, 2 buah majalah islami jadul dan 1 Kitab Suci Al Quran, sudah tak ada lagi. Lalu kemana majalah2 dan buku2 lainnya?? Jawabannya ada di 3 tumpukan dus tadi. Semua majalah, buku2, artikel2, makalah kuliah hingga pernak-pernik sudah ii lokalkan dalam 3 dus tadi. Alasannya biar nyaman aja, hidup di kamar mungil ini tanpa gangguan buku2 trus kalo pindahan gak usah ribet2 ngepak buku lagi karena tinggal angkut aja.
Lho, emang mau pindah kemana ciin???
Ya pindah ke rumah ii ups maksudnya rumah kita yang sungguhan lah, ini hanya rumah pemerintah yang di pinjamkan ke ortu ii yang sewaktu-waktu bisa diminta lagi, jadi ya wajar aja kan kalo ii sedia payung sebelum hujan, berkemas sebelum perang??? Hehehehee
Ayo mamah,,,, kita segera pindah… ii rindu kamar ii… L
--- meski ini hanya kamar sementara, tapi inilah istanaku. Bilik sempit yang ii sebut sebagai kamar, yang selalu menjadi kawan setia ii ditengah hiruk pikuk penduduk geje. Ii yang gak punya temen, ii yang selalu menyendiri hanya kamar ini yang mengerti(lebay!!!!). 
Ini cerita kamar ii, mana cerita kamarmu??? J

Rabu, 12 Oktober 2011

secuil semangat dari LID Kota Bandung (dari IMM)

Bulan ini serasa bulan emas sepanjang tahun 2011. Seakan-akan ritme perjuangan yang telah lama pudar kini ii menemukannya kembali, semangat hidup yang dulu redup kini perlahan mulai menampakan sinarnya seperti dulu. Entah harus dengan cara apa untuk mengungkapkannya, tapi syukur hamdalah ii kehadirat illahi rabb insya allah akan masih terus ii junjungkan sebagai ungkapan rasa sukur ii.
Malam jumat di sepanjang Jalan Purwakarta Antapani-Bandung. Bersama kawan seperjuangan baru, seakan akan dinginnya udara malam Kota Bandung dengan guyuran gerimis romantic menjadi bumbu semangat kita. Langkah-langkah kecil 2 orang IMMawati polos setapak demi setapak menyisir jalan rusak Purwakarta, kita berbagi cerita berbagi tawa, hihi indah banget.
Bisa ketemu senior-senior IMM UPI ku tercinta ( t ulwin, t laras, fajar ma kang arif), indah..indah..indah.. sungguh ii rindu sekali saat-saat seperti dulu, ketika kita masih bersama saling berbagi semangat, pliis tularkan semangatmu ke ii.
Dan ahirnya, malam jumat indah ini harus berahir di ruang PDM Kota Bandung. Di bawah temaram lampu lagi dan lagi ii berbagi dengan sahabat baru ii ( t emi). Tentang keluarga, kuliah, semangat dan Subhanallah sekali ii kagum padamu t Emi. Maukan jadi sahabat baru ii??? J. Pukul 01.00 kita mulai terkantuk dan tertidur lelap beralaskan karpet dan berselimutkan udara malam.
Malam Minggu. Semangkok semangat dan ilmu kembali ii teguk lagi, sekarang datang dari Mas Sani, instruktur Nasional IMM. Meskipun ii sering mendapatkan materi yang sama entah kenapa materi kali ini begitu mengena ke jiwa ii, ya mungkin di sisi lain karena jiwa ii sedang lemah sehingga ilmu pun akan segera masuk meskipun hanya setetes. Dan ending dari malam ini, mendengarkan materi Psikologi Perkembangan dari Nyonya Ace yang ditilik-tilik mirip sekali dengan Nirina Zubir. Tapi tak ngantuk juga, ahirnya film Kabhi Ghushi Kabhi Gham yang menjadi teman pamungkas dimalam minggu, meloooooow…
Ahad Pagi. Perut terasa lapar sekali, karena makan semalem mungkin gak puas tapi nikmat sekali kwetiaw pete bersama t emi, t luay dan dede ( stiem ). Nah loooo ketauan nih para IMMawati pada jago banget makan pete yang di lain sisi t laras, k syhrul, t ratih dan mas sani sedang menyantap jengkol di bancakan, dasar!!! Tapi tak dipungkiri, kedua buah tadi itu sangat membangkitkan gairah makan.
Kembali ke pagi yang lapar. Asli lapar pisan, tapi sarapan belum datang dan hanya bisa minum air putih hangat. Ini bukan lebay, tapi ahad pagi kali ini terkenyangkan oleh ilmu dari mas sani. Bla,,bla,,bla,, bliau sedikit menceritakan tentang buku yang ditulisnya (GIF). Mendengar penjelasan mas sani, khayalan ii malah jatuh pada tempo 2 tahun yang lalu AKU rindu IPM, justru itu kesimpulan yang ii dapet, gak nyambung banget padahal buku itu lagi menceritakan gerakan Mahasiswa. *makasih mas Sani J
Ahirnya bisa sarapan pagi dengan menu (masih) kata mas Sani syur Tempe. Ya mungkin lebih tepatnya tempe orek yang dimasak sedikit basah. Kali ini kita makan ala IMM UPI, k syahrul ingin bernostalgia lagi mungkin dengan kehangtan IMM UPI dan mungkin sedang sedikit pendekatan dengan mantan ibu Negara IMM UPI, hihihi. Makanan kita masing-masing disatukan kaya yang di pramuka. Ii, t laras, kang inding, kang dian, dan k syahrul, formasi monster kelaparan yang siap melahap gunungan nasi berbukitkan orek tempe dan bala-bala, nyam..nyam..nyamm. kang dian manusia pertama yang menyerah, seperti dibilang tadi ii kelaparan. Dan kita nambah lagi tapi yang menghabiskan hanya k syahrul dan ii. Kita balapan makannya, dan busyeeeet cara makan k syahrul kaya sapi kesurupan, hihihi. Ii kalah…
Sedikit siang, ketika materi micro teaching kita berbagi cerita, ii dan k syahrul. Dia bercerita tentang segalanya, yup segala hal dari segala arah. Perjuangannya di IPM yang membuat ii semakin galau dan cerita di IMM yang sedikit mengobarkan api semangat di dada. Semuanya, semuanya namun tak bisa diceritakan disini. * ii sedikit legaa..
Menginjak penutupan, atmosfer semangat dari peserta LID sudah tak bisa ter filter lagi. Begitu menggebu hingga asapnya pun tercium hingga ke seantero komplek Muhammadiyah Kota Bandung. Ada setitik haru, ketika saat-saat seperti ini ii paling tak mau untuk segera berahir. Semangat berjuang seorang mahasiswa sangat berkobar, ii melihat semangat tmen2 IMM buat meneguk ilmu di LID dari kuningan, tasik hingga cabang Cirendeu Jkarta yang membawa pasukan begitu banyak.
Tak dipungkiri, bagi ii pribadi LID Kota Bandung menorah sedikit perubahan mengurai benang yang sekian masa telah kusut. Menyambungkan tali yang sejak dahulu tak pernah tersambungkan karena prasangka. Kita ini satu, kita patut untuk berpadu bukan beradu, karena kita ini IMM
Kakak, inilah Kota Bandung yang selalu kau lihat di TV yang sangat jauh berbeda denagn kota mu itu, semoga kau terkesan dengan keramahan suku sunda, hehe. semoga lain kesempatan kita masih dapat bertemu. Dan ukhuwah kita tak sekedar di LID Kota Bandung dengan telungkup tangan di dada, hihihi piiis ah.. J

Salam Fascoo…!!!






Cerita dari Subuh ke Subuh


Abstrak: ini curahan hati mantan siswa MAN 2 Banjarnegara yang ehm.. pinter, alim, rajin, patuh kepada guru, tidak pernah bolos dan rajin menabung(tapi bohong). Serta aksi bongkar membongkar kedok busuk sebuah kelas Sosial yang selalu jadi inceran guru karena terlalu banyak trouble maker didalamnya (tapi kita lulus semua…). Dan maaf, sedikit menggunjing bapak ibu guru tercinta. Piis, salam OPPOSITE^^

BAB I
SUBUH KU DUA TAHUN YANG LALU

3 tahun sekolah di Aliyah paling favorit Se JATENG rasanya tidak pernah seharipun saya meninggalkan predikat murid TELADAN ( mangkat TElat bali *DAN). # Maap. Bersama genk teladan saya di OPPOSITE ( XII IPS 3 2009) Ninu ( Gumiwang ), Uswatun ( Sambong), Iis (Badamita) dan Wisnu (Pucung Bedug). Inilah nama-nama yang selalu mewarnai buku siswa telat setiap pagi dan menjadi bintang diantara siswa teladan seantero Aliyah.
Ini kisah saya. Dulu, 2 tahun yang lalu selalu saya anggap remeh waktu subuh. Yang kata orang alim, waktu subuh itu waktu yang sacral, waktu yang mujarab untuk berdoa kepada Allah karena 1000 malaikat mengamini doa. Tapi tidak bagi saya, waktu subuh adalah waktu yang paling mantap buat nonton kartun kesayangan ( Scooby Doo), ataupun High Light Moto GP, wah manteeeep banget cyiiin kalo misalnya harus dibocorkan tentunya setelah solat Subuh dong, sebangor-bangornya saya idup untuk masalah Sholat dan ngaji Alhamdulillah masih No1. # Pamerrr
Yang jadi rumusan masalah, kapan siap-siapnya buat going to school??? Trus PR??? * baca aja belajar, hihihihi
Satu persatu kita bahas disini, pertama untuk masalah PR. PR dikerjakan antara jam 03.30-subuh datang, dulu saya terbiasa bangun jam 02.45 tiap harinya kaya dipesantren, hihihihi. Dengan waktu sesingkat itu, cukup tidak cukup harus cukup untuk mengerjakan PR, terutama PR Geografi yang tiap harinya selalu nongol, kalo subuh keburu dateng dan PR belum beres terpaksa di cut belajarnya dan menjalankan kewajiban dulu sebagai muslim masalah PR ada solusinya dikelas, hehehe. Udah jam 5 pagi aja, pasti langsung stay di depan TV ngapelin Scooby Doo sampe acara kelar ya sekitar jam 6, setelah itu sarapan, mandi dan cabuuut. Pokonya gak rumasa banget kalo rumahnya jauh, mlosoook di kampong. Keluar dari rumah selalu di pas-paskan jam setengan 7 pagi. Dan sampai di pasar wage (tempat berhenti angkot) pasti langsung marathon ke sekolah.
Hadeeeeeeuh, rasanya kaya naik Tornado di Dufan dah itu. Dag,, dig,, dug,, segala ada. Pengennya ya gak mau telat. Dan rasanya bakal plong banget kalo udah bisa ngelewatin gerbang parkiran, asal gerbang parkiran belom di konci aja, pasti masih bisa selamet, masalah masuk kelas itu masih bisa di akalin. Kalo terpaksanya udah ditutup, yam au gak mau harus lewat gerbang utama dan harus mengikuti tes uji kelayakan masuk kelas terutama kalo guru piketnya (maap) Pa Ali, Pa Awal dan Pa Adhi. Beuh, mimpi buruk pokonya.
Pa Ali itu piketnya hari Rabu bareng Bu Fuad ( guru favorit, guru paling sabar) ma Bu Diah ( guru yang pertama yang bikin saya suka ma puisi). Kalo udah ada pa Ali, pasti udah gak ada ampunan. Hukuman ala Pa Ali: nyabutin rumput, mungutin sampah itu OK lah hukuman yang mendidik. Sekalinya sekolah disitu ii gak telat itu ya gara-gara ancaman Pa Ali pula, “ Gus kalo besok kamu masih telat, hukuman khusus buat kamu restock (bergantung naik-turun dibesi) cukup 10 kali saja”. Haduuu alamaaaak mampus!!!! Saya paling tidak bisa olahraga, jangankan restock ngelempar bola aja ibaratnya kena kaca mulu. Nah pernah beberapa minggu saya sampai sekolah lebih awal, gara-gara ancaman pa ali itu. Cuma seminggu aja sih ngefeknya, selanjutnya lanjuuuut.
Pa Awal, beliau itu piketnya hari Jumat bareng pa Gatot ma siapa lagi satiny lupa. Bagi kami( Ninu, Uus, Iis, Wisnu) paling haram hukumnya kalo telat hari jumat, soalnya hukumannya 1 jam pelajaran gak boleh masuk kelas. Kebayang lah, pelajaran pertama hari jumat itu Matematika. Paliiiiiiiing bego banget saya ma yang namanya matematika sejak SD. Seneng banget sih gak bisa masuk tapi dampaknya absen saya di Bu Lina buanyyyaaaaaak banget yang bolong, lebih-lebih otak saya mlompong banget ma matematika. Selain gak boleh masuk kelas, syarat awalnya harus keliling lapangan 10 kali, huft.. masuk kelas udah banjir ketek deeh.
Hari sabtu itu jadwalnya pa Adhi, kata anak-anak yang lain guru piket paling galak. Tapi saya malah seneng ma guru ini. Hukuman standar masih tetep berlaku sih, tapi yang jadi bonus diberi siraman rohani dulu tiap telat plus razia HP. Ampuuun, kalo udah bicara razia HP. Dulu karena seringnya razia HP disekolah saya harus merelakan Hp cerdik saya dijual dan dituker dengan HP super duper slim Samsung. Ya maklum lah, jaman Aliyah dulu Hp adalah nyawa kedua saya, secara aktivis geto loh. Hehehee. Udah pernah gara-gara terheran dengan Hp super slim saya Uly di bikin nangis sama pa ambar karena ketahuan sedang mengoperasikan Hp di kelas. Sebenernya saya lebih ikhlas lagi kalo tu HP disita dan gak dibalikin, aduh pliiis itu HP baru dan saya sudah tak ada cadangan HP lagi gara-gara dituker ma tu Hp
Subuh yang rumit bukan??? Gara-gara kebiasaan tak bermakna jadi rusak segalanya. Tapi jujur seneng banget waktu itu. Serasa telat itu bukan dihindari, tapi malah disengaja.
Dulu tiap pagi, rasanya seneeeeeeeeng banget kaya nemu berlian kalo lagi dihukum tiba-tiba ada diantara ninu,wisnu, iis ma uus dengan polosnya baru dateng. Ibadah hukuman kami semakin bermakna rasanya, mereka ber4 tak tergantikan oleh berlian saat itu.

BAB II
OPPOSITE

OPPOSITE itu nama kelas kami. Kelas yang PALING diantara kelas-kelas lain.
Paling sering bikin gaduh, warganya paling sering bolos, paling sering masuk BP, paling bisa bikin strategi nyontek masal dikelas kalo ulangan, paling banyak yang pinter-pinter kaya ehm saya dan paling kompak pula.
Setiap harinya selalu ada warga yang teraniaya. Wahyu boneka siksaan Dwi Abadi, Gaber (iis) target utama buat jadi bakal ejekan si Tanto sang kepala Suku yang sampe detik ini belum terdeteksi keberadaannya. Di Opposite gak ada jam kosong yang sepi, pasti ada saja yang berontak membela diri dari penyiksaan. Sebenernya paling kasian kalo ngeliat Era disiksa ma Jenny. Ada gitu yang tega nyiksa makhluk selembut dia. Tapi gak jenny aja sih, hampir semua cowo nyiksa dia. Aduuuh snow white yang malang :’(
Tak tergambarkan kenangan-kenangan saat itu. ada satu cerita nih, yang niatnya mau dipake buat nyante2 malah jadi petaka. Waktu kita main ke Pantai di daerah kebumen. Kita kesana naik mobil bak terbuka punya pak dhe nya ninu. Nah critanya pas dipantai titi keseret ombak karena kakinya kram. Semua berubah suram dan mencekam yang tadinya kita ceria…
Dan dipenghujung sisa usia kami di negri Opposite, ada setitik tinta emas yang bisa kami torehkan dibuku sejarah. Sekitar seminggu sebelum ujian, kita nyadar banget kalo sikap dan sifat kita selama ini bakal menimbulkan murka dari pihak manapun, kita juga takut murka Allah bahkan diturunkan saat itu dengan menggariskan kita tidak lulus ujian nasional. Atas kesadaran masal, kita ngadain belajar bareng dan tahajud bersama. Kita sekelas nginep di rumah ninu. Itu berarti kali ke dua saya nginep dirumah Ninu. Ajaiiib, anak2 oposite mendadak kesurupan kutu buku. Tak satupun yang tak belajar, dan tak sekejap matapun yang tak terjaga di pertiga malam terahir untuk bermunajat. Sampe warga sekitar juga terheran-heran karena masjidnya dipenuhi manusia Oposite.
Ckckckckck, saya bangga nak pada kalian..
BAB III
SUBUH KU, MASA KINI

Kebiasaan menjemput subuh masih berlaku hingga kini. Tapi menjemput subuh kali ini sangan berbeda 100% dengan 2 tahun yang lalu. Ketika dulu saya gunakan buat nonton kartun, subuhku sekarang karena semalaman tidak tidur begadang didepan layar terpa, sekedar OL atau bercinta dengan tugaaaaas L
Yang jadi karma Subuh ku. Jika dulu saya sangat meremehkan waktu subuh dengan memanfaatkannya untuk hal-hal mubah, kini Allah menurunkan ganjarannya. Waktu Subuh saya kini serasa sekejap mata, begitu singkat. Ibaratnya, matahari baru terbit ketika tak sedikit orang yang masih nyeyak dibawah selimutnya saya sudah rapih dan wangi siap pergi ke kampus. Udah nyubuh kaya gitu masih saja telat, telat dan telat. Hanya satu yang masih sama seperti kisah subuhku pada masa lalu dan masa kini, saya masih menjadi juragan telat dikampus. Ouch,,, kalo yang ini usaha sekeras apapun buat tidak telat masuk kelas, pasti ada saja hal aneh dijalan yang imbasnya bikin telat masuk kelas.
Allah, ampun.. gak akan saya sia-siakan waktumu lagi…

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran”.
Saya malu pada waktu, jika sesenti saja saya dapat memutar roda waktu akan ku perbaiki lorong gelap pada hidupku. Tak akan ku biarkan tetes-tetes ilmu berlalu begitu saja melalui bilangan usiaku, namun akan kubendung hingga mampu menerangi setiap sudut kota. Mereka yang aku sayang, mama-ayah, guru dan maha guruku, kawan-kawan, maafkan khilafku. Yang karena waktu, telah banyak luka sayatan yang saya goreskan padamu.
SARAN
a.       Bagi yang di tag, wajib comment
b.      Yang mau comment, wajib pake bahasa jawa
c.       Bahasa jawanya WAJIB NGAPAK!!!!


DAFTAR PUSTAKA
Note ini dapat dibaca pula di: http//:menelsamenel.blogspot.com




Hanya Seandainya...

Ini hanya bicara seandainya. Yup, mengandai-andai itu mudah dan indah lagipula saya juga sangat suka mengandai-andai.
Yang pertama, seandainya jika kelak umur saya sudah sampai pada batasnya dan Allah menghendaki ruhku bertemu kepada sang penciptanya saya ingin orang-orang terdekatku, orang – orang yang menyayangiku pula masih mengenangku didalam hidupnya, entah itu aibku maupun kebaikanku jika ada. Mulai dari detik ini, kesibukan utamaku adalah mempersiapkan bekal untuk hidup abadiku. Saya sadar sepenuhnya hidupku sudah tak lama lagi, hanya tinggal menghitung waktu saja, entah satu tahun lagi, limatahun lagi, sebulan lagi, minggu depan, esok bahkan detik ini sekalipun. Tapi jujur jika harus bulan ini, saya belum siap Ya Allah, diriku masih terlalu kotor, dosaku masih menggunung dan sejarah hidupku masih terlalu kelam untuk orang kenang.
Hidup tanpa menyusahkan orang sungguhlah nikmat. Ada kepuasan tersendiri yang dimiliki. Tapi ya itu, susah banget buat ngejalaninnya.
Kembali kepada berandai-andai. Seandainya aku meninggal kelak, aku ingin kembali menghadap Allah dalam keadaan bersih, bersih lahirku dan bersih batinku pula.
Seandainya aku meninggal kelak, aku juga ingin dalam keadaan tersenyum. Menghadap Allah dalam keadaan tersenyum itu bagi ii manis sekali, kaya alm. Bapak (padhe) ii. Se legam apapun wajah seseorang, jika dia meninggal dalam keadaan tersenyum cahaya bulan purnama pun akan kalah, itu yang ii liat. Bagaimanapun cara dan rupa seorang hamba meninggal ya tergantung pada amalan di dunia dulu.
Jika ii meninggal, ii pengen seperti para dokter-dokter yang berhati mulia. Mendonorkan sebagian tubuh untuk dimanfaatkan pada jalan kebaikan. Dalam hal ini ii pengen seperti orang Srilanka yang dalam tradisi mereka jika meninggal dunia mereka akan mendonorkan matanya. Ii juga pengen hal demikian. Ii pengen mendonorkan mata ii buat seseorang yang semangat hidupnya begitu tinggi, wawasannya tidak sesempit daun kelor meskipun dia tidak melihat dunia, yang di dalam otaknya ingin selalu membahagiakan orang disekitarnya meskipun dengan sudah menerima donor mata dari ii dia harus memakai kacamata minus juga. Ii pengen seandainya meninggal kelak, ada bagian dari ii yang masih bisa dimanfaatkan oleh orang lain, walaupun ii sudah mati tapi mata ii masih dapat melihat. Sungguh bangganya ii jika mata ii masih dapat digunakan untuk mengaji padahal jasad ii sudah terkubur jauh didasar tanah sana.
Ii juga pengen banget membahagiakanorang-orang yang begitu menyayangi ii, nenek, bedhe dan mamah juga. Orang-orang yang selalu menangis jika melihat ii sakit, orang-orang yang selalu menengadahkan tangannya setiap malam untuk mendoakan ii.
Khayalan tingkat tinggi banget bukan seorang ii ingin seperti itu.
Singkat cerita, ii pengen orang-orang akan berkata didepan mayat ii ataupun ketika ada bendera kuning didepan rumah ii “ senakal-nakalnya ii, dia sangat berbakti pada keduaorangtua. Sangat baik kepada tetangga, ramah kepada orang dan tidak pernah menyusahkan orang sekitar”.
Hanya itu cita-cita ii saat ini. Untuk mengharapkan sebuah surga bagi tempat terahirku, sangatlah susah untuk hamba sehina diriku tapi setidaknya ii juga makhluk ciptaan Allah yang dikarunia segalanya termasuk kesempatan untuk bertaubat, jadi tidak salahnya toh untuk berusaha mencium aroma surge dari sekarang, hehehehe.
# Mohon bantuannya sob…^^