Rabu, 12 Oktober 2011

secuil semangat dari LID Kota Bandung (dari IMM)

Bulan ini serasa bulan emas sepanjang tahun 2011. Seakan-akan ritme perjuangan yang telah lama pudar kini ii menemukannya kembali, semangat hidup yang dulu redup kini perlahan mulai menampakan sinarnya seperti dulu. Entah harus dengan cara apa untuk mengungkapkannya, tapi syukur hamdalah ii kehadirat illahi rabb insya allah akan masih terus ii junjungkan sebagai ungkapan rasa sukur ii.
Malam jumat di sepanjang Jalan Purwakarta Antapani-Bandung. Bersama kawan seperjuangan baru, seakan akan dinginnya udara malam Kota Bandung dengan guyuran gerimis romantic menjadi bumbu semangat kita. Langkah-langkah kecil 2 orang IMMawati polos setapak demi setapak menyisir jalan rusak Purwakarta, kita berbagi cerita berbagi tawa, hihi indah banget.
Bisa ketemu senior-senior IMM UPI ku tercinta ( t ulwin, t laras, fajar ma kang arif), indah..indah..indah.. sungguh ii rindu sekali saat-saat seperti dulu, ketika kita masih bersama saling berbagi semangat, pliis tularkan semangatmu ke ii.
Dan ahirnya, malam jumat indah ini harus berahir di ruang PDM Kota Bandung. Di bawah temaram lampu lagi dan lagi ii berbagi dengan sahabat baru ii ( t emi). Tentang keluarga, kuliah, semangat dan Subhanallah sekali ii kagum padamu t Emi. Maukan jadi sahabat baru ii??? J. Pukul 01.00 kita mulai terkantuk dan tertidur lelap beralaskan karpet dan berselimutkan udara malam.
Malam Minggu. Semangkok semangat dan ilmu kembali ii teguk lagi, sekarang datang dari Mas Sani, instruktur Nasional IMM. Meskipun ii sering mendapatkan materi yang sama entah kenapa materi kali ini begitu mengena ke jiwa ii, ya mungkin di sisi lain karena jiwa ii sedang lemah sehingga ilmu pun akan segera masuk meskipun hanya setetes. Dan ending dari malam ini, mendengarkan materi Psikologi Perkembangan dari Nyonya Ace yang ditilik-tilik mirip sekali dengan Nirina Zubir. Tapi tak ngantuk juga, ahirnya film Kabhi Ghushi Kabhi Gham yang menjadi teman pamungkas dimalam minggu, meloooooow…
Ahad Pagi. Perut terasa lapar sekali, karena makan semalem mungkin gak puas tapi nikmat sekali kwetiaw pete bersama t emi, t luay dan dede ( stiem ). Nah loooo ketauan nih para IMMawati pada jago banget makan pete yang di lain sisi t laras, k syhrul, t ratih dan mas sani sedang menyantap jengkol di bancakan, dasar!!! Tapi tak dipungkiri, kedua buah tadi itu sangat membangkitkan gairah makan.
Kembali ke pagi yang lapar. Asli lapar pisan, tapi sarapan belum datang dan hanya bisa minum air putih hangat. Ini bukan lebay, tapi ahad pagi kali ini terkenyangkan oleh ilmu dari mas sani. Bla,,bla,,bla,, bliau sedikit menceritakan tentang buku yang ditulisnya (GIF). Mendengar penjelasan mas sani, khayalan ii malah jatuh pada tempo 2 tahun yang lalu AKU rindu IPM, justru itu kesimpulan yang ii dapet, gak nyambung banget padahal buku itu lagi menceritakan gerakan Mahasiswa. *makasih mas Sani J
Ahirnya bisa sarapan pagi dengan menu (masih) kata mas Sani syur Tempe. Ya mungkin lebih tepatnya tempe orek yang dimasak sedikit basah. Kali ini kita makan ala IMM UPI, k syahrul ingin bernostalgia lagi mungkin dengan kehangtan IMM UPI dan mungkin sedang sedikit pendekatan dengan mantan ibu Negara IMM UPI, hihihi. Makanan kita masing-masing disatukan kaya yang di pramuka. Ii, t laras, kang inding, kang dian, dan k syahrul, formasi monster kelaparan yang siap melahap gunungan nasi berbukitkan orek tempe dan bala-bala, nyam..nyam..nyamm. kang dian manusia pertama yang menyerah, seperti dibilang tadi ii kelaparan. Dan kita nambah lagi tapi yang menghabiskan hanya k syahrul dan ii. Kita balapan makannya, dan busyeeeet cara makan k syahrul kaya sapi kesurupan, hihihi. Ii kalah…
Sedikit siang, ketika materi micro teaching kita berbagi cerita, ii dan k syahrul. Dia bercerita tentang segalanya, yup segala hal dari segala arah. Perjuangannya di IPM yang membuat ii semakin galau dan cerita di IMM yang sedikit mengobarkan api semangat di dada. Semuanya, semuanya namun tak bisa diceritakan disini. * ii sedikit legaa..
Menginjak penutupan, atmosfer semangat dari peserta LID sudah tak bisa ter filter lagi. Begitu menggebu hingga asapnya pun tercium hingga ke seantero komplek Muhammadiyah Kota Bandung. Ada setitik haru, ketika saat-saat seperti ini ii paling tak mau untuk segera berahir. Semangat berjuang seorang mahasiswa sangat berkobar, ii melihat semangat tmen2 IMM buat meneguk ilmu di LID dari kuningan, tasik hingga cabang Cirendeu Jkarta yang membawa pasukan begitu banyak.
Tak dipungkiri, bagi ii pribadi LID Kota Bandung menorah sedikit perubahan mengurai benang yang sekian masa telah kusut. Menyambungkan tali yang sejak dahulu tak pernah tersambungkan karena prasangka. Kita ini satu, kita patut untuk berpadu bukan beradu, karena kita ini IMM
Kakak, inilah Kota Bandung yang selalu kau lihat di TV yang sangat jauh berbeda denagn kota mu itu, semoga kau terkesan dengan keramahan suku sunda, hehe. semoga lain kesempatan kita masih dapat bertemu. Dan ukhuwah kita tak sekedar di LID Kota Bandung dengan telungkup tangan di dada, hihihi piiis ah.. J

Salam Fascoo…!!!