Kamar Mungilku, 29 September 2011
Diskusi panjang dengan kawan lamaku. Tidak layak sebagai kawan juga, ya lebih tepatnya dia seniorku, di ‘Aliyah dulu .
Berawal dari sebuah masalah sepele, dan memanjang hingga berlabuh pada sebuah masalah klasik yang kompleks, alah bahasaku ini..
Tentang rizki, takdir hidup, bagaimana mencoba bertahan hidup tanpa harus menghilangkan nafas rabbani dan terakhir ehm tentang masa depan hidup baca aja cinta.
Semakin dia banyak berargumen dan semakin dalam pula diskusi kita tapi semakin tak ii jumpai titik temu itu. Bagaimana kelak hidupku, bagaimana ii harus berperan sebagai wanita, arrgggggghh!!!! Semakin pening saja memikirkan dan menyimpulkannya.
Sedikit berpaling dari mantan kakak kelas ii itu dan beralih ke teman spermainan. Dia selalu berkata dengan cinta, selalu bermain dengan cinta selalu mengatasnamakan cinta, tapi ketika ii Tanya ke dia “ say, menurut kamu cinta itu apa?? Pliis kasih tau ii yang belum pernah jatuh cinta ini”.
Jawabannya tak membuat jelaga keingintahuan ii terisi penuh, “ cinta itu ketika kita dekat dengannya merasa bahagia, dan ketika jauh dengannya kita akan merasa was-was dan takut akan kehilangannya”. Jadi kesimpulan ii dari jawaban dia, cinta itu hasrat untuk memiliki yang harus selalu bersamanya sebagai aplikasi dari cinta itu. Dalam waktu yang sedikit berbeda ada sebuah kata-kata dalam FTV siang pemainnya mengatakan “Cinta itu tak harus memiliki, aku rela melepasmu dan membiarkan kau bersanding bersamanya. Asal kau bahagia, maka aku juga bahagia, karena aku cinta kepadamu”. Lebay sekali bukan kata-kata itu? Kalau kata teman ii tadi cinta itu harus memiliki maka kata sutradara FTV cinta itu tak harus memiliki.
Jujur, sampai seusia sekarang ii masih belum mengerti apa itu cinta. Kata ibu “cinta itu bukan teori, tapi ketika kelak kau sudah mengalaminya maka kau akan mengerti sendiri apa itu cinta”. Kalo dipikir sekarang, jawaban ibu lebih logis. Dulu ibu mengatakannya ya karena sekedar meredamkan bara anak-anak SMP yang hoby banget ngobrolin cinta sepulang sekolah dikamar yang jelas-jelas pasih plontos gak tau cinta itu apa.
jadi cinta itu apa sodara-sodara????
Pantaskah saya mempermasalahkan cinta? Salahkah ii yang pengen sekedar tau tentang cinta???
Oh Allah,,, tolong ii carikan jawabannya….
Oya, apakah dijaman Rasul dulu ada Cinta??? ( ih heran deh ni mahasiswa, nanyanya gak ilmiah banget!!!)
Yapp, mendengar dan menimbang dari perkataan orang ii mencoba menyimpulkan ending dari pencarian ii, “ cinta itu sebuah rasa yang tentunya hanya dimiliki manusia, rasa yang tak jelas entah itu suka, duka, gembira, bahagia, sedih , galau semua ada yang di khususkan kepada orang lain. Yang jika sehari tak jumpa maka akan muncul reaksi cemas, jika kita dekat maka hati akan terasa bahagia tak terkira. Dan selalu ingin tampil sempurna dihadapannya, tak ingin membuatnya kecewa atau terluka”. Cinta itu tak bisa didefinisikan, hanya bisa untuk dirasakan..[ii:2011].
Trus,, trus,, endingnya apa???
Cinta yang sesungguhnya adalah cinta Allah kepada kita dan cinta kita kepada Allah, lebih bijak bukan???? ^^
