Minggu, 04 Agustus 2013

Pedang Hati



Sejak awal aku tidak pernah merasakan rindu itu padamu padanya dan pada mereka
Aku masih merawat rinduku hanya untuk satu nama, dia Rasulku..
Tak pernah sepintaspun aku mengetahui seperti apa wujud kangen itu lantas aku bingung menjawab pertanyaanmu..
Aku masih mebyimpan kangen itu teruntuk para ibuku
Semakin sering kau ungkap rindu itu maka akan semakin dalam pula lukamu
Rindu itu seperti garam.. Dapat membekukan hati pemiliknya dan menambah perih pemujanya
Aku masih tidak tahu bagaimana rasa rindu itu padamu hingga saat ini..
Rindumu itu tak berwujud..
Kelak setelah rindu itu terurai sederhana mungkin di hari esok akan menjadi bumerang yang menyerangku
Menghardiku sebagai manusia hina yang tak layak oleh apapun
Atau mungkin rindu itu pula yang hendak mengangkat derajatku hingga singgasana paduka?
Bagai belati, hari ini aku ingin mempertajam diriku
Agar esok ketika rindu itu datang dia akan menjadi buah yang siap disajikan..
Bukan garam atau bumerang