Teruntuk: semua nama yang
kelak saya cantumkan dalam ucapan terimakasih my skrpsweet eh skripsi—yang
tak kunjung selesai jua
Semua
berawal dari sesuatu yang sederhana,
Saya
bukanlah anak menteri pendidikan yang harus dihormati dimanapun saya duduk
ketika belajar atau artis baru yang followernya jutaan. Bapa dan Mamah saya,
bukan tipe orangtua yang selalu ‘menguntit’ anaknya hingga bangku sekolahan.
Jadi biarkan orang mengenal saya apa adanya, berteman dengan saya karena sebuah
ketulusan dan keniscayaan mutlak (wajar aja kalo ga pernah punya temen), bukan
berteman karena mereka tahu siapa orangtua saya (sapa emang babeh lo)
Dari
dulu memang saya tidak pernah punya teman. Mungkin karena factor saya punya
penyakit menahun susah senyum dan terlalu jutek.
Semua kita berangkat dari rumah yang
berbeda. Ada begitu banyak perbedaan juga dalam setiap kepala kita. Seorang
sosialis berteori bahwa kekeluargaan
dapat terjalin karena sebuah status kesamaan tujuan, community dan kesamaan
nasib. Kita ada karena memiliki kesamaan tujuan dari kepala yang berbeda
meskipun kita tidak pernah menghendaki itu sebelumnya.
Semua
yang saya lihat dan saya dengar adalah semua tentang adaptasi, untuk saat itu
hingga saat ini. Tebalnya dinding yang melapisi diri kita masing-masing
bukanlah hal utama yang harus kita taklukan dalam tempo waktu yang panjang itu
tapi singkat banget asli. Melainkan puncak tujuan yang menjadi medan penyatu
kita.
Entah
berawal darimana ketika dinding masing-masing dari kita mulai menipis lantas
semuanya membaur. Saling melengkapi ketika tawa sangat dibutuhkan atau sekedar
airmata pada saatnya harus menetes. Dalam naungan gelap atau dibawah hujan yang
berselimut halimun, semua kata itu mulai tersusun menjadi kalimat terangkum di
dalam sebuah album bersampulkan sinar mentari, sebagian orang menamakannya
persahabatan dan sebagian lainnya menyebutnya keluarga.
Saya
lebih suka memberikan nama folder tersebut sebagai Keluarga Yang Berawal dari Pertemanan. Itu akan terlihat biasa
saja, tapi ketika masanya telah lalu akan sangat indah ketika setiap lembaran
filenya dibuka. Sesuatu yang sangat klasik dimiliki oleh setiap orang, dilihat
oleh semua mata tapi hanya kita (pelakunya) yang dapat mengartikan setiap baris
kata dalam file tersebut.
Semakin
klasik sebuah persahabatan, akan semakin indah ketika saat mengenangnya.