Minggu, 24 November 2013

berawal dari yang simpel

Teruntuk: semua nama yang kelak saya cantumkan dalam ucapan terimakasih my skrpsweet eh skripsi—yang  tak kunjung selesai jua

Semua berawal dari sesuatu yang sederhana,
Saya bukanlah anak menteri pendidikan yang harus dihormati dimanapun saya duduk ketika belajar atau artis baru yang followernya jutaan. Bapa dan Mamah saya, bukan tipe orangtua yang selalu ‘menguntit’ anaknya hingga bangku sekolahan. Jadi biarkan orang mengenal saya apa adanya, berteman dengan saya karena sebuah ketulusan dan keniscayaan mutlak (wajar aja kalo ga pernah punya temen), bukan berteman karena mereka tahu siapa orangtua saya (sapa emang babeh lo)
Dari dulu memang saya tidak pernah punya teman. Mungkin karena factor saya punya penyakit menahun susah senyum dan terlalu jutek.
Semua kita berangkat dari rumah yang berbeda. Ada begitu banyak perbedaan juga dalam setiap kepala kita. Seorang sosialis berteori bahwa kekeluargaan dapat terjalin karena sebuah status kesamaan tujuan, community dan kesamaan nasib. Kita ada karena memiliki kesamaan tujuan dari kepala yang berbeda meskipun kita tidak pernah menghendaki itu sebelumnya.
Semua yang saya lihat dan saya dengar adalah semua tentang adaptasi, untuk saat itu hingga saat ini. Tebalnya dinding yang melapisi diri kita masing-masing bukanlah hal utama yang harus kita taklukan dalam tempo waktu yang panjang itu tapi singkat banget asli. Melainkan puncak tujuan yang menjadi medan penyatu kita.

Entah berawal darimana ketika dinding masing-masing dari kita mulai menipis lantas semuanya membaur. Saling melengkapi ketika tawa sangat dibutuhkan atau sekedar airmata pada saatnya harus menetes. Dalam naungan gelap atau dibawah hujan yang berselimut halimun, semua kata itu mulai tersusun menjadi kalimat terangkum di dalam sebuah album bersampulkan sinar mentari, sebagian orang menamakannya persahabatan dan sebagian lainnya menyebutnya keluarga.

Saya lebih suka memberikan nama folder tersebut sebagai Keluarga Yang Berawal dari Pertemanan. Itu akan terlihat biasa saja, tapi ketika masanya telah lalu akan sangat indah ketika setiap lembaran filenya dibuka. Sesuatu yang sangat klasik dimiliki oleh setiap orang, dilihat oleh semua mata tapi hanya kita (pelakunya) yang dapat mengartikan setiap baris kata dalam file tersebut.
Semakin klasik sebuah persahabatan, akan semakin indah ketika saat mengenangnya.