Minggu, 22 Juli 2012

Hari 8 di Lokasi KKN, Belajar masak

Sejak semalem memang sudah diniatin ii tidur cepet soalnya paginya ii dapet jatah piket 2 sekaligus. Piket masak dan bebersih. Yampuuun, ini hari yang ii nanti tapi hari yang paling ii gak mau. Ii gak bisa masak, kalo sekedar bebersih aja mungkin ii bisa.
Dari selesai subuh bahkan belum shalat subuh sudah sibuk dengan pekerjaan ibu-ibu. Nyapu, ngepel, nyuci katel dan sebagainya. Dampi di Subuh hari itu dinginnya super duper tak ada yang menandingi. Dan agenda pertama masak nasi goreng, ini spesalis ii J. Se tidak bisa-bisanya ii masak, kalo sekadar masak nasi goreng aja mah ii ahlinya tiap malem atau sarapan pagi juga ii suka bikin nasi goreng buat sarapan keluarga. Tapi masak nasi goreng pagi ini berbeda. Ini sebuah tantangan tentang rasa. Selera makan orang di rumah kontrakan ini semua berbeda, inilah tantangannya, bagaimana kita bisa menyamakan selera rasa tiap penghuni yang berbeda. Didalam diam ketika memasak, ii berfikir. Ternyata memasak bukan sebuah keahlian yang berangkat dari keturunan. Tapi memasak merupakan sebuah seni yang setiap orang pasti memlikinya dan mampu untuk mengimprove mengikuti jiwa seninya itu. Ii tegasin, II GAK SUKA CEWEK BERMUKA DUA, DASAR RUBAH KAMPUNG!!! , hahaa apa maksudnya coba? Renungin aja sendiri.
Tragedi galau masak nasi goreng berahir. Dan berlanjut meluncur ke  kantor Desa, penutupan acara pekan gotong royong oleh bupati. Ngantuknya benar-benar kelas DEWA, sempet tiduuuuur.
Pulang ke rumah, acara kembali berkutat di dapur. Kali ini temanya masak sayur lodeh. Whatt??? Apa ini? Hehee, dengan senang hati Uly bantuin plus jadi tutor masak ii. Makasih Ulyyyy :*
Sampai detik ini ii belum ngerasain tu sayur lodeh seperti apa rasanya. Tiap mau makan ada aja acaranya.
Selesai masak, acara berlanjut ke nyetrika baju, beberes baju dikamar, dan nyuci. Nyuci juga belum beres, pekerjaan selanjutnya menanti. Nyebarin undangan. Sedikit sakit hati entah kenapa, tapi sakit hati itu berlanjut hingga malam ini.
Dibalik peristiwa akan ada hikmah. Hikmah yang ii dapt, bisa jalan-jalan keliling Dampit—legok panglay. Subhanallah, pemandangan disini lebih indah dari yaang ii liat selama tinggal disini. Ii bisa melihat perumahan di kaki-kaki bukit. Ii juga bisa liat sawah berjajar dibawah. Pola kehidupan yang berkerumun, dan rumah-rumah sederhana nan indah yang sarat kehangatan kekeluargaan. Sebagian rumah itu terbuat dari bilik, sebagian juga masih berupa rumah panggung. Bersih, wangi pedesaan tercium lekat. Rasa capek jalan mendaki gunung dan turun lembah tidak terasa #bohong :D
Kegiatan berlanjut di rumah, anak-anak tepat setelah ashar sudah stay di rumah kontrakan pengen main. Sedari pagi, siang, sore anak-anak itu gada bosannya menunggu kita bisa menerima ajakan mereka bermain bersama. Argggh, anak-anak lucu ituuu...
Sampai detik ini, rasa kesal masih ada dihati. Capek hari ini tak terkira.
Allah, mudahkan hambaMu ini gustiii...
Hikmah hari ini, bisa jalan-jalan keliling kampung legok panglay, bisa masak sayur lodeh, sama bisa main kerumah Pak Aep yang rumahnya super asriiii :D
Selamat tidur...