Mama, saya sadar tanpa sentuhan kasih
tulusmu aku bukan apa-apa hari ini. Hari ini, Aku bukanlah asisten dosen, aku
bukan calon wisudawati yang sedang menunggu saat2 diwisuda, bukan orang calon
mahasiswa cumlaude atau apapun yang mereka banggakan saat predikatnya menjadi
mahasiswa seperti diriku sekarang, aku hanya gadis menginjak usia dewasa yang
masih galau akan hidupku sendiri.
Aku tak melihat sejarah perjuanganmu mama,
tapi aku mendengar bahwa kau wanita luar biasa di dunia ini. Semua orang
mengakui itu, mama...
Apapun yang kau berikan padaku, akan
selamanya melekat pada diriku. Asimu, petuahmu, nasihatmu, menyatu mengalir
dalam darahku, menjadikan aku yang saat ini..
Aku bukan gadis remaja yang alim seperti
ustadzah di TV, aku bukan juga tokoh utama perempuan di novel religi yang
selalu sempurna. Tapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk orang lain
eh bukan tapi berguna untuk diriku sendiri dan mamaku.
Tak banyak cita-citaku kelak, dongeng
cita-cita itu hanya milik anak-anak SD untuk memotivasi belajar saja. Aku hanya
ingin jadi anak berbakti untukmu mamaku, ibuku, ummi.
Mama, mama terbaik sedunia. Ijinkan aku
anakmu yang bodoh ini untuk mengejar kesempurnaan ilmu Allah itu...
Mama, ijinkan aku yang nakal ini ingin
memberikan kesempurnaan bagimu. Mama sampaikan pada ayah pula, kesempurnaan itu
akan membawa kita pada dunia. Kualitaslah yang akan membuktikan kesempurnaan itu
mamaa.. kesempurnaan iman kita pada Tuhan dan kesempurnaan ilmu yang akan
menuntun kita pada jalan lurus Tuhan mama
Aku ingin melukiskan senyum di wajah
teduhmu nanti...
Mama, aku cinta mama...