Selasa, 19 Juni 2012

Just Mama?

Mama, saya sadar tanpa sentuhan kasih tulusmu aku bukan apa-apa hari ini. Hari ini, Aku bukanlah asisten dosen, aku bukan calon wisudawati yang sedang menunggu saat2 diwisuda, bukan orang calon mahasiswa cumlaude atau apapun yang mereka banggakan saat predikatnya menjadi mahasiswa seperti diriku sekarang, aku hanya gadis menginjak usia dewasa yang masih galau akan hidupku sendiri.
Aku tak melihat sejarah perjuanganmu mama, tapi aku mendengar bahwa kau wanita luar biasa di dunia ini. Semua orang mengakui itu, mama...
Apapun yang kau berikan padaku, akan selamanya melekat pada diriku. Asimu, petuahmu, nasihatmu, menyatu mengalir dalam darahku, menjadikan aku yang saat ini..
Aku bukan gadis remaja yang alim seperti ustadzah di TV, aku bukan juga tokoh utama perempuan di novel religi yang selalu sempurna. Tapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk orang lain eh bukan tapi berguna untuk diriku sendiri dan mamaku.
Tak banyak cita-citaku kelak, dongeng cita-cita itu hanya milik anak-anak SD untuk memotivasi belajar saja. Aku hanya ingin jadi anak berbakti untukmu mamaku, ibuku, ummi.
Mama, mama terbaik sedunia. Ijinkan aku anakmu yang bodoh ini untuk mengejar kesempurnaan ilmu Allah itu...
Mama, ijinkan aku yang nakal ini ingin memberikan kesempurnaan bagimu. Mama sampaikan pada ayah pula, kesempurnaan itu akan membawa kita pada dunia. Kualitaslah yang akan membuktikan kesempurnaan itu mamaa.. kesempurnaan iman kita pada Tuhan dan kesempurnaan ilmu yang akan menuntun kita pada jalan lurus Tuhan mama
Aku ingin melukiskan senyum di wajah teduhmu nanti...
Mama, aku cinta mama...