Selasa, 19 Juni 2012

Gila tiap malam

Aku diam, semuanya sunyi seakan bersatu menyelimuti duduk malamku..
Suara detik jam beradu dengan kata-kata dikepalaku, waktu hampir menunjukan pukul 1 dinihari. Mataku seakan semakin terjaga. Tubuhku lemah tak berdaya melawan pertahanan lawan yang semakin menguat. Kata orang itu insomnia, banyak orang berbangga dengan gelarnya sebagai pengidap insomnia. Bagiku, ini petaka!!!
Hampir tiap malam seperti ini, aktifitasku hampir mirip satpam yang mendapatkan sift malam atau tukang ronda. Berjalan mondar mandir kesana kemari, tak tentu arah. Pikiranku kosong.
Ini bukan mauku!!!
Seakan ada magnet yang menarikku memasuki dunia ini. “Heii siapapun kamu, lepaskan aku dari penderitaan ini. Jangan bawa aku ikut serta dalam duniamu yang terkutuk ini”. Sangat terkutuk, sungguh terkutuk. Ketika semua orang terlelap dalam istirahat malamnya, aku hanya bisa duduk diam seperti penjaga rumah yang setia pada majikannya.
Aku rindu dengan hidupku yang dulu. Malam selalu menyelimuti istirahatku dan siang tak pernah lelah menuntunku menuju sudut-sudut kota.
Indaaaah sekali, jika aku menguasai perputaran waktu aku ingin menghentikan masaku pada saat itu dan tak akan ku putar lagi untuk sedetikpun.
Aku, lelah
Aku juga lemah,
Nyanyian binatang malampun meredup, seakan patuh pada satu titah.
Mungkin sang surya telah cukup beristirahat di peraduannya dan ingin segera menyinari semesta ini...
Aku, ingin segera memejamkan mataku. Merebahkan tubuku pada peraduan pula, menunaikan hak tubuhku tapi aku tak ingin melewatkan saat sang fajar memberikan salam keberkahan pada penduduk bumi,
Ya Allah, Nuur ‘ala Nuur ijinkan hambaMu ini menikmati hangatnya berkah Nuur Mu