Nona Bala-Bala: ketika kita
merasa sangat menyayangi seseorang, jangan lupakan, kita juga harus menyayangi
diri kita sendiri.. :l
Cukieeeeet..he
Me: tapi terkadang,
ketika kita sedang mencintai seseorang kita lupa dengan apa yanng ada disekitar
kita termasuk diri sendiri
Dan ketika kita
mencintaiseseorang, kita juga harus belajar untuk kehilangan dia :D
Ayooo ganbate
kudasai kaka :D
Nona Bala-Bala: dan saat
kehilangan dia adalah episode paling menyakitkan.
Me: sakit, tapi
hikmah dibalik semua itu besar. Meski kita merasakannya bukan pada saat itu
juga
Nona Bala-bala: kadang aku ragu
apa aku mampu bertahan. Aku takut melihat kedepan. Takut untuk maju satu
langkah. Tapi jika aku tetap diam disni, waktu akan semakin mencelaku.
Mengaduk-aduk perasaanku.
Me: kita takut
karena tak pernah mencoba..
Kata alm. Kakek ii
dulu gini, “ketika kita menaiki sebuah mikrolet naiklah langsung kedalam.
Jangan skali-kali kau berdiri didepan pintunya, karena angin jalanan itu jahat”
Ketika dianalogikan
kedalam hidup kita, ketika kita menjalani sesuatu jangan pernah
setengah-setengah. Masuk ke dalam masalah tersebut atau tidak sma sekali.
Lanjutkan cerita
hidup yang sudah diawali itu, biar kelak bisa menjadi sejarah. Meski akan pahit
ditelan saat ini.. smangat bebz..
Nona Bala-Bala: mungkin aku
terlalu egois
Me: kita itu paling
mudah sekali untuk menilai orang lain dan mencari-cari kesalahannya. Tapi mudah
pula orang yang sedang terjebak dalam situasi galau untuk menghujat diri :’(
Nona Bala-Bala: peluk aku
Me: ingat aku yang
selalu memeluk mu sebelum wktu tidur :D
Tahukah kau
Nona, sebenarnya aku pun sedang menasihati diriku sendiri. Tak sepantasnya aku
berkata demikian padamu..
Masih
ingatkah di musim galau kita bulan lalu, kita selalu bersama2?
Saling
berbagi tawa sebelum kita terpejam
Selalu duduk
bersama ketika kita baru terjaga, memandangi gunung yang berdiri kokoh itu...
Menangis
bersama, menangisi sesuatu yang kita anggap layak untuk ditangisi ituu..
Nona Bala-Bala,
dibalik sikapmu nan tegas ternyata engkau rapuh.. kau terlalu mudah untuk
meluapkan emosimu.
Wajah sendumu
bertambah layu karena kau senang sekali menangis..
Nona Bala-bala
sayang, sejak kontrak kita tercantum dalam sebuah kertas hijau kau adalah
kakakku, kita bukanlah orang yang terikat karena identitas saja.. melainkan
kita semua keluarga..
Kau tak
sendiri.
Simpan
airmatamu itu untuk orang-orang yang kau
anggap SANGAT BERHARGA dalam hidupmu,
Jika kau
ingin menangis, tumpahkanlah airmatamu kedalam kata. Tulis apa yang tak bisa
engkau katakan. Rangkai airmatamu kedalam bait-bait indah. Persembahkanlah
untaian kata itu kepada dunia, dan katakanlah “aku bukan
wanita lemah”
Aku rindu kau
yang dulu, kau yang selalu tertawa meski tawamu sehangat musim panas di kutub
sana..
Kau yang
selalu ingin kupeluk sebelum mataku terlelap dalam mimpi,
Kehangatanmu
akan mengubah segalnya, kau tak sendiri disini. Jangan biarkan permainan hidup
merajaimu..
Jangan menangis
Nona Bala-bala ku sayaaang, aku selalu menunggu untaian puisi2 darimu.. :*