Senin, 03 September 2012

Me VS Nona Bala-Bala


Nona Bala-Bala: ketika kita merasa sangat menyayangi seseorang, jangan lupakan, kita juga harus menyayangi diri kita sendiri.. :l
Cukieeeeet..he
Me: tapi terkadang, ketika kita sedang mencintai seseorang kita lupa dengan apa yanng ada disekitar kita termasuk diri sendiri
Dan ketika kita mencintaiseseorang, kita juga harus belajar untuk kehilangan dia :D
Ayooo ganbate kudasai kaka :D
Nona Bala-Bala: dan saat kehilangan dia adalah episode paling menyakitkan.
Me: sakit, tapi hikmah dibalik semua itu besar. Meski kita merasakannya bukan pada saat itu juga
Nona Bala-bala: kadang aku ragu apa aku mampu bertahan. Aku takut melihat kedepan. Takut untuk maju satu langkah. Tapi jika aku tetap diam disni, waktu akan semakin mencelaku. Mengaduk-aduk perasaanku.
Me: kita takut karena tak pernah mencoba..
Kata alm. Kakek ii dulu gini, “ketika kita menaiki sebuah mikrolet naiklah langsung kedalam. Jangan skali-kali kau berdiri didepan pintunya, karena angin jalanan itu jahat”
Ketika dianalogikan kedalam hidup kita, ketika kita menjalani sesuatu jangan pernah setengah-setengah. Masuk ke dalam masalah tersebut atau tidak sma sekali.
Lanjutkan cerita hidup yang sudah diawali itu, biar kelak bisa menjadi sejarah. Meski akan pahit ditelan saat ini.. smangat bebz..
Nona Bala-Bala: mungkin aku terlalu egois
Me: kita itu paling mudah sekali untuk menilai orang lain dan mencari-cari kesalahannya. Tapi mudah pula orang yang sedang terjebak dalam situasi galau untuk menghujat diri :’(
Nona Bala-Bala: peluk aku
Me: ingat aku yang selalu memeluk mu sebelum wktu tidur :D
Tahukah kau Nona, sebenarnya aku pun sedang menasihati diriku sendiri. Tak sepantasnya aku berkata demikian padamu..
Masih ingatkah di musim galau kita bulan lalu, kita selalu bersama2?
Saling berbagi tawa sebelum kita terpejam
Selalu duduk bersama ketika kita baru terjaga, memandangi gunung yang berdiri kokoh itu...
Menangis bersama, menangisi sesuatu yang kita anggap layak untuk ditangisi ituu..
Nona Bala-Bala, dibalik sikapmu nan tegas ternyata engkau rapuh.. kau terlalu mudah untuk meluapkan emosimu.
Wajah sendumu bertambah layu karena kau senang sekali menangis..
Nona Bala-bala sayang, sejak kontrak kita tercantum dalam sebuah kertas hijau kau adalah kakakku, kita bukanlah orang yang terikat karena identitas saja.. melainkan kita semua keluarga..
Kau tak sendiri.
Simpan airmatamu  itu untuk orang-orang yang kau anggap  SANGAT BERHARGA dalam hidupmu,
Jika kau ingin menangis, tumpahkanlah airmatamu kedalam kata. Tulis apa yang tak bisa engkau katakan. Rangkai airmatamu kedalam bait-bait indah. Persembahkanlah untaian kata itu kepada dunia, dan katakanlah aku bukan wanita lemah
Aku rindu kau yang dulu, kau yang selalu tertawa meski tawamu sehangat musim panas di kutub sana..
Kau yang selalu ingin kupeluk sebelum mataku terlelap dalam mimpi,
Kehangatanmu akan mengubah segalnya, kau tak sendiri disini. Jangan biarkan permainan hidup merajaimu..
Jangan menangis Nona Bala-bala ku sayaaang, aku selalu menunggu untaian puisi2 darimu.. :*