Sabtu, 27 September 2014

duhai hati yang patah, aku masih punya Alloh

Tidak semua manusia mampu berdiri di garda depan, ada kalanya manusia tidak mendapatkan semua apa yang ia inginkan.
Layaknya super star, dia tidak akan terkenal tanpa adanya para penggemar yang bertepuk tangan dibelakangnya. Yah, saya memahami betul itu dan saya menyadari pula posisi saya saat ini atas semua ikhtiar yang selama ini saya lakukan.
Dalam kesakitan hati ini, mulut sangat mudah berucap ikhlas namun hati masih belum berhenti menatakan rasanya agar senada.

Iya, sekali lagi saya fahami betul akan hal itu. Jika Bandung-Yogyakarta terasa begitu jauh untuk kembali menorehkan cerita manis, mungkin Alloh telah menyiapkan skenario baru yang lebih indah. Ini saatnya saya untuk kembali menyempurnakan ikhtiar dan meningkatkan kembali kualitas diri.

Semoga hati akan lebih mudah menerimanya, Bandung 2014